Pagi-pagi
buta para orang tua semangat untuk mengantarkan anaknya sekolah apalagi di hari
pertama tahun ajaran baru, dan yang paling kekinian adalah memposting
kekhusyukhan saat mengantarkan anak karena mungkin ini moment yang istimewa.
Saat memasuki usia sekolah, memang sudah menjadi tanggung jawab orang tua untuk
memberikan pendidikan untuk anak-anaknya.
“Apapun dilakukan yang penting halal dan uang
bulanan sekolah tidak nunggak”, hal itu yang sering mamih dengar
saat mamih masih menempuh pedidikan di sekolah dengan biaya dari orang tua. Nah
sekarang giliran mamih menjadi orang tua lantas harus memikirkan bagaimana nih
pendidikan yang tepat untuk Babam???.
Sempat
berfikir mamih ingin homeschooling saja, berbekal ilmu pendidikan yang belum
fasih mamih sudah hampir frustasi karena di usia Babam yang 4 tahun belum
menemukan Kelompok Bermain yang sesuai dengan Babam. Sudah 3 kali Babam
gonta-ganti dan keluar-masuk sekolah, dilemma sih memang. Mamih gak memaksakan
juga bagaimana perkembangan Kognitif Babam, yang sangat mamih perhatikan adalah
Behaviour atau perilaku Babam.
Diagnosa dari dokter memang jujur menjadi beban tersendiri apalagi dengan “kekhususan”
Babam harus ada extra effort yang
diperjuangkan.
 |
| Babam suka bermain di outdor |
Kenapa Babam harus sekolah ????
- Supaya
bisa mengenal teman sebayanya, karena dilingkungan rumah hanya bermain dan
bertemu di lapangan dengan tanpa aturan khusus jadi Babam bisa semakin jadi
rasa “bossynya”.
- Tidak bergantung
kepada yang lebih besar, terlihat sekali Babam sangat cenderung lebih akrab
dengan orang-orang yang berusia diatasnya, dengan alasan karena lebih bisa “ngemong” dan menuruti apa yang
diperintahlan Babam.
- Mengerti
sosialisasi dengan sesama, selain keluarga. Belajar mengalah, belajar menerima
apa yang belum bisa ia dapatkan dan berempati kepada teman sebaya. Patuh akan
aturan dan bisa melatih untuk kompromi juga kooperatif.
 |
| Saat Babam bergonta ganti sekolah |
Apakah dirumah tidak bisa diajarkan ???
Jelas
sekali ini Babam memiliki kecenderungan yang keras untuk berdiskusi, tidak
mudah dialihkan apalagi diminta dan diajak untuk patuh. Mungkin mamih udah
jambak-jambak rambut dan nangis berkali-kali walaupun gak dipojokan sih, tapi
mau bagaimana???? Memang ada kondisi dimana anak-anak dengan tipe kekhususan
seperti ini perlu penanganan khusus, dan yes
yes yes I need help.
Konsultasi
dari terapis, dokter, perlahan diterapkan dirumah tetapi memang selalu kalah
dengan kondisi yang bukan “ orang tua
selalu benar” tetapi “Mbah Selalu benar dan sangat ekstrim sayang kepada
cucunya”. Jadi hal ini yang membuat kami selalu gak satu suara dan “gagal maning-gagal maning”.
 |
| Babam sulit duduk diam |
Siapa sih
yang gak mau mengajarkan hal yang baik kepada anaknya ???. Santun,
berperilaku baik, murah senyum, penurut, mudah diatur wah juara banget kan yah.
Tapi memang penjelasan untuk kondisi Babam saat ini rumit, dan mamih berulang
kali mendengar rekaman konsultasi dengan dokter seakan “denial” dan gak percaya. Well
positifnya semua harus di syukuri dan dinikmati, kelanjutannya kita balik lagi
yah mengenai sekolah. Mamih mengutarakan hal ini karena sudah banyak sih
pertanya-pertanyaan yang belum tepat diutarakan. Ekhh tapi bebas lohh
berpendapat.
Lepas
dari Babam, pengalaman mamih memilih sekolah dulu gak rumit-rumit amat sih,
mamih selallu sekolah di negeri yang dekat, murah, dan mamih bisa meraih
prestasi. Semua juga karena pilihan orang tua, mana mengerti nih mamih sekolah,
nanti gimana-gimana dan kebetulan juga mamih mudah masuk sekolah negeri mulai
dari SD – Universitas, apalagi waktu kuliah juga dapat uang jajan lebih karena
beasiswa (somse boleh yah hehe).
Hobi mamih sih dulu gak belajar juga sih,
tapi suka ngantukan malah kalau di ruang kelas, dan gak pinter-pinter amat, cuma
beruntung mudah saat mencapai universitas. Nah bukan berarti mamih bangga,
justru ada penyesalan sendiri saking fokusnya di sekolah mamih kadang lupa ada
pendidikan yang penting di luar sekolah atau universitas yang bisa
memaksimalkan potensi diri. Tapi yowes sudah berlalu kan yah sekarang giliran
anak nih jangan sampai Babam juga gak bisa memaksimalkan potensinya.
BTW,
kalau sekolah papih gimana??? Singkatnya sih kebalikan dari
mamih tapi ada potensi lain yang bisa dikembangkan bukan melalui jalur sekolah
tapi pendidikan diluar sekolah. Pendidikan penting, namun bukan berarti itu
didapatkan hanya di sekolah saja. Kenapa yah ???? balik lagi sih karena
pemilihan sekolah yang kurang tepat, memang mamih berprestasi secara nilai
tetapi belum tentu “value” mamih
bermanfaat.
Sekarang
mamih jadi agak khawatir apalagi Babam belum mendapatkan sekolah yang tepat,
dilihat dari sistem pendidikan, lokasi, fasilitas, latar belakang guru sampai
ekonomi, yap belum mendapatkan yang benar-benar sesuai. Sekarang Babam memang
bersekolah di salah satu PAUD Inklusi dan mamih sangat bersyukur dan bernafas
lega sementara waktu sebelum memasuki usia sekolah dasar, tetapi ketika 3 tahun
lagi saat babam berumur 7 atau 8 tahun harus kan bersekolah dan mencari sekolah
yang tepat juga tidak mudah, atau mau homeschooling? , mamih juga harus mempersiapkan
mental dan segala sesuatunya. Jujur ini bukan sesuatu yang berlebihan dan
menjadi sebuah beban pikiran mendasar apalagi menyoal anak, kalau sebelumnya
galau mencari dokter dengan diagnosa yang tepat sekarang galau sekolah. Orang
tua harus terus berwawasan dan update diri demi anak, so so so gak boleh egois.
 |
| Salah satu hasil karya Babam |
Anak
adalah asset dan investasi duni juga akhirat (berat yah), nah jika ada yang
berkomentar sekolah sekarang mihil bingitzzz, sebenarnya dari dulu ya sekolah
sudah mahal, makanya orang tua banting tulang memprioritaskan pendidikan
anaknya, ditambah angka inflasi yang meningkat tiap tahunnya.
Keresahan
menemukan sekolah yang tepat juga gak hanya di alami oleh mamih, tetapi banyak
juga orang tua diliaran sana yang setiap detiknya mencari informasi mulai dari
media online, browsing dan menjelajah, menelpon sekolah satu persatu, hingga Tanya
sana sini di grup ataupun sesame orang tua. Tapi memang cukup memakann waktu
lama dan kurang efektif.
Kalau ada
tempat khususnya di Jakarta nih, mamih kira akan banyak orang tua yang merasa
terbantu dan tertolong. Berdasarkan data IPSOS (The Value of Education, Higher
and Higher, 2017) keluarga Indonesia menempatkan pendidikan sebagai prioritas
utama karena merupakan langkah awal dalam meraih kesuksesan anak. Begitu
pentingnya peran pendidikan, sebanyak 86% orang tua di Indonesia memilih
mengorbankan tabungan pensiun demi memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak
mereka. Hal itu didukung dengan fakta lebih dari 70% orang tua di Indonesia
masih mengandalkan pendapatan bulanan untuk biaya pendidikan anak dan
seperempatnya mengaku tidak memiliki referensi tentang besarnya dana pendidikan
yang harus dialokasikan.
 |
| Panggung utama Sunlife Edufair 2017 |
Tentunya dibutuhkan sosialisasi mengenai
perencanaa pendidikan untuk anak yang harus terus di update juga membuka
wawasan orang tua agar bisa lebih bijak memilih sekolah untuk anak, bukan hanya
egoism semata. “Sun Life Edufair
2017 menjadi momentum yang tepat untuk membangun
perspektif terutama bagi generasi muda yang tumbuh di era digital. Perspektif
baru ini penting karena memiliki implikasi pada perencanaan keuangan yang
sesuai dengan pendidikan yang akan ditempuh. Dengan cara pandang baru yang
sesuai dengan perubahan zaman, orang tua di Indonesia diharapkan mampu
mempersiapkan perencanaan keuangan yang tepat untuk mendukung keberlangsungan
pendidikan putra-putrinya tanpa harus mengorbankan prioritas-prioritas lain
seperti yang saat ini masih terjadi.
Ada 25 Sekolah yang di
jabarkan dan merupakan pilihan-pilihan terbaik dalam mempersiapkan masa depan
si kecil, jadi gak hanya pameran dari 25 sekolah tersebut tetapi ada
pertunjukan, seminar, workshop yang menghadirkan nara sumber seperti Kak Seto,
Mona Ratuliu dan dihibur dengan artis Bastian, juga Romaria. Acara ini
berlangsung selama 3 hari dan yang mamih rasakan manfaat mengikuti dan mencari
informasi pendidikan sedalam-dalamnya adalah mulai bisa memprioritaskan dalam
investasi tentu saja untuk mempersiapkan dana yang bisa dibantu juga dirancang
oleh PT Sun Life Financial Indonesia.
Pengalaman mamih hadir dan berkonsultasi di Sunlife
Edufair 2017
 |
| Booth sekolah dan konsultasi |
Memilih sekolah yang tepat itu seperti apa ??? (
menurut mamih yang mamih konsultasikan saat menghadiri Sunlife Edufair 2017 )
- Tentunya harus
disamakan dulu nih, visi misi anak-orang tua- sekolah dan guru dalam meningkatkan
dan membantu menggali potensi anak.
- Mamih juga selakku
orang tua harus benarbenar jujur mengenal karakter anak dan terbuka dengan
pihak sekolah mengenai kelebihan juga kehususaanya.
- Pikirkan lokasi juga
waktu yang dijangkau dari rumah ke sekolah juga akomodasi anak.
- Metode dan fasilitas
sekolah yang seperti apa yang sesuai dengan anak, jangan juga kaya fasilitas
tetapi belum tentu sesuai dengan kebutuhan anak.
- Konsultasikan biaya,
keringanan dalam pembayaran juga sekaligus bisa langsung bertanya dengan pihak
dari PT Sun Life Financial Indonesia yang sigap membantu menyesuaikan produk
yang dimanfaatkan.
Hal-hal diatas yang
menjadi bahan pertimbangan mamih bertanya dari booth sekolah satu ke sekolah
lainnya, juga mamih mendengarkan bonus inspirasi pendidikan penuh cinta dari Kak Seto. Apalagi pas sih memulai
investasi pendidikan anak mulai dari sekarang, dan tips mempersiapkan
keuangannya juga dijelaskan dengan baik oleh perwakilan dari PT Sun Life
Financial Indonesia, Ibu Elin Waty.
Banyak hal menarik yang
disampaikan Kak Seto yang memberikan contoh bahwa semua anak pada dasarya
cerdas sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing.
 |
| Kak Seto dan Ibu Elin menyampaikan materi |
Memperlihatkan sebuah
kenyataan mengambil contoh nama yang sama ialah Rudi, walaupun banyak anak
bernama Rudi bila ditelaah dan di gali memiliki bakat juga potensi yang
berbeda, jadi tidak bisa jika Rudi 1 harus dipkasa menyanyi padaha bakat dan
minatnya di kepintaran kinestetik ataupun sebaliknya. Fakta nama Rudi yang sama
begitu terkenal dengan berbagai Rudi dengan bakat yang berbeda seperti, Rudy
Hartono (atlet bulu tangkis), Rudi Choirudin (koki), Rudy Hadisuwarno (pakar
dan penata rambut), juga Rudi Habibie (presiden dan membuat pesawat terbang).
Jika masing-masing Rudi dipaksakan mempelajari yang tidak sesuai bakat, minat
dan kecerdasannya mungkin akan tidak menjadi orang yang ahli dibidangnya
masing-masing dan tidak memanfaatkan potensi yang dimiliki.
Anak cerdas bukan
jaminan dari IQ nya tinggi. Karena IQ bukanlah segala-galanya. Karena ada fakor
lain yang mempengaruhi, seperti CQ (Connecting and Spiritual Intelligence). Ada
anak yang mahir dalam hal bernyanyi, atau ada anak yang gemar dalam hal
berolahraga. Kenapa bisa berbeda-beda? Karena setiap anak memiliki 8 kecerdasan
(Multiple Intelligence).
 |
| Karya siswa yang dipamerkan |
Walaupun Babam di
perkirakan memiliki IQ diatas rata-rata bukan berarti mamih, berbangga hati,
sebaliknya mamih lebih aware mengenai
perilaku atau behaviournya yang masih perlu proses intervensi. Mamih juga
khawatir dengan kepintaran yang dimiliki bila tidak di intervensi dengan tepat
akan memiliki kecenderungan Self Esteem
yang buruk.
Kunci untuk menghadapi
anak kitanya sebagai orangtua harus berpikir kreatif dan mengikuti zaman. Yap ini
mamih setuju orang tua bisa terus belajar, bijak mawas diri dan tidak terlalu
mengikuti egoisme dengan pendidikan yang justru tidak tepat untuk zaman ini.
Pendidik yang
profesional adalah bisa menjadi sebagai penghibur, pendongeng, seniman,
pelawak, pesulap, ilmuwan, dan sebagainya. Intinya pendidik harus bisa segala
profesi. Pendidik itu gak harus seorang guru, orang tua termasuk pendidik yang
utama dan pondasi awal untuk menjadi contoh juga idola sang anak.
Ada pembelajaran dan
tips bagaimana menghadapi anak, yaitu punya komitmen kuat, kompak dengan mitra
(dalam hal ini adalah pasangan kita atau orang di lingkungan ), peduli pada hak
anak, teruslah belajar, dan harus kreatif, always
learning, learning and learning. Namanya juga menjadi orang tua yang
semestinya bisa mengesampingkan hal yang lain dan memprioritaskan hal utama
(pendidikan anak) untuk menjadi tempat pendidikan pertama anaknya yang menjadi
sebuah anugerah juga titipan yang sangat berharga.
Apa yang dihadirkan oleh Sunlife Edufair 2017
Melalui acara ini,
masyarakat berkesempatan menggali informasi lebih dalam dari pakar pendidikan
mengenai tema-tema menarik di antaranya pola asuh anak di era digital, serta
tren pendidikan yang mampu meningkatkan potensi dan daya saing anak. Sun Life
memahami bahwa era digital juga berperan penting menambah wawasan anak untuk
mencoba berbagai hal baru yang sesuai dengan minat dan aspirasi anak. Untuk itu, Sun
Life juga menghadirkan sekolah
non-formal, seperti sekolah musik, seni, robotik,
coding, fotografi, jurnalistik,
bahkan sekolah boga, sebagai referensi bagi keluarga Indonesia dalam membantu
mengembangkan potensi anak.
PT Sun Life Financial
Indonesia (“Sun Life”) kembali menggelar Sun Life Edufair 2017, pameran edukatif tahunan untuk
membantu keluarga Indonesia mendapatkan informasi komprehensif seputar
kebutuhan pendidikan anak. Acara ini berlangsung selama 3 hari mulai 20-22
Oktober 2017 di Kota Kasablanka, Jakarta dan mempertemukan 20 sekolah formal
dan 5 sekolah non-formal terbaik di wilayah Jabodetabek, orang tua, serta pakar
pendidikan, dan ahli perencanaan keuangan Sun Life.
Elin Waty, Presiden Direktur Sun Life, mengatakan, “Sun Life Edufair 2017 merupakan
wujud nyata komitmen serta kontribusi kami dalam mengedukasi masyarakat akan
pentingnya memiliki perencanaan keuangan terutama untuk memenuhi kebutuhan dana
pendidikan yang terus meningkat setiap tahunnya.
Gak dipungkiri sih
memang harus merogoh kocek lebih dalam setiap tahunnya, demi sekolah dan masa
depan anak mungkin kegiatan yang tersier dikurangi.
Sun Life Edufair 2017
menjadi momentum yang tepat untuk membangun perspektif terutama bagi generasi
muda yang tumbuh di era digital. Perspektif baru ini penting karena memiliki
implikasi pada perencanaan keuangan yang sesuai dengan pendidikan yang akan
ditempuh. Dengan cara pandang baru yang sesuai dengan perubahan zaman, orang
tua di Indonesia diharapkan mampu mempersiapkan perencanaan keuangan yang tepat
untuk mendukung keberlangsungan pendidikan putra-putrinya tanpa harus
mengorbankan prioritas-prioritas lain seperti yang saat ini masih terjadi,”
tutur Elin Waty.
Pada kesempatan ini,
Sun Life juga juga meluncurkan Bright
Education (www.brightedu.co) – portal informasi yang
menampilkan profil 25 sekolah di wilayah Jabodetabek yang dapat dijadikan referensi
orang tua dalam memilih sekolah yang sesuai dengan minat dan aspirasi anak.
Portal Bright Education dilengkapi dengan
fitur-fitur bermanfaat, yaitu:
· Fitur
Sekolah –informasi lengkap tentang sekolah-sekolah yang
berpartisipasi dalam Sun Life Edufair 2017. Informasi tersebut meliputi lokasi,
kurikulum, fasilitas di lingkungan sekolah, kegiatan ekstra-kurikuler yang
dapat diikuti oleh siswa-siswi, penghargaan yang berhasil diraih oleh sekolah,
administrasi, hingga testimoni tentang sekolah dari siswa-siswi dan orang tua.
· Fitur
Perbandingan/Komparasi – melalui fitur ini, orang tua dapat membandingkan
sekolah yang diminati dengan cara mudah, dengan memilih tingkat pendidikan,
lokasi, nama sekolah, dan mengisi data pribadi. Selanjutnya akan keluar hasil
perbandingan secara lengkap yang membantu orang tua menentukan pilihan sekolah
yang sesuai.
· Fitur
Kalkulator – membantu orang tua memproyeksikan dana pendidikan
yang dibutuhkan serta menyusun perencanaan keuangan sejak dini.
·
Fitur Artikel – sajian berbagai informasi dan tips menarik seputar
dunia pendidikan, anak, dan perencanaan keuangan.
Sun Life Edufair 2017
diharapkan menjadi sarana yang dapat mendukung orang tua dalam menjadikan
anak-anak Indonesia sebagai Generasi
#LebihBaik.
Fitur yang diberikan
serta fasilitas 3 hari pameran pendidikan sangatkah menarik, jadi mamih semakin
penasaran berkunjung ke beberapa booth sekolah yang mamih rasa tepat dan sesuai
untuk Babam. Dan mamih juga gak terlalu muluk-muluk mengajar prestasi angka
karena mamih percaya kepintaran anak sudah memiliki nilai lebih masing-masing
dengan pendidikan yang sesuai anak akan merasa menddapatkan tempat yang cukup
untuk mengembangkan kemampuannya agar kelak tidak menyesal.
Mamih pun juga mengisi
form data diri dan nanti aka nada saatnya terjadwal untuk langsung datang juga
trial class. Dengan adanya perencanaan yang matang dan tepat apalagi mengenai
biaya, jadi gak terlalu kaget lah pada saat tahun ajaran baru memanggil-manggil
atau gak sampai pingsan berdiri, melihat investasi yang cukup memberikan
motivasi bahwa sebagai orang tua harus pandai mengelola keuangan dan memang
keberkahan juga anak memiliki rejekinya masing-masing.
Dengan berihtiar sebagai
orang tua mempersiapkan juga merencanakan pendidikan untuk anak tentu
diharapkan hasil yang maksimal dan anak bisa tumbuh kembang menggali potensi
dirinya menjadi pribadi yang tangguh.
 |
| Mendidik anak dengan cinta |
Sampai pada mamih
berlinangan airmata melihat performance dari para siswa-siswi yang sungguh
berbakat dengan karakteristiknya masing-masing. Kalau sama pertunjukan
anak-anak mudah banget deh bikin hati melelh apalagi mamih jadi ingat waktu
masih aktif mengajar, beberapa kalai menemani murid tampil di pentas selalu terharu.
Mulai dari murid toddler sampai highschool duh rasa harusnya berhasil menyentuh
hingga detik ini.
Walaupun mamih tidak
mengajar lagi sekarang, mamih memberikan semangat untuk para guru yang berjuang
untuk selalu mendidik dengan cinta, jika masih ada kesulitan dan hambatan
percayalan bahwa usaha tidak menghinati hasil. Kata-kata sakti yang bisa
memotivasi.
Ekhhh BTW ketemu gak
sekolah yang diminati ???
Yap ada sih 3 sekolah
harus banget nabung dari sekarang, kalau ada teman nanya “ mira kalau punya
uang 2 juta mau diapain ???.
Mamih jawab dalam hati
dulu “ investasi dan percayakan pengelolaan keuangannya bersama Sun Life Financial Indonesia”.
Langsung ceki ceki nih asik banget dan membantu http://sunlife.co.id/indonesia
Karena ini serius dan pendidikan adalah sebuah
investasi untuk masa depan anak yang “gak becanda”.
 |
| Babam siap sekolah |