Beli di luar
negeri yah???
Mir Ibu kamu
tasnya dari Belanda yah??
Celana kamu
beli di Singapura ???
Banyak
terlontar pertanyaan di atas yang sebenarnya wajar tetapi mamih biasanya gak
terlalu mementingkan pakaian, aksesoris, makanan branding dan berlabel impor
dari luar terkadang harganya masuk dalam wilayah diluar logika, hahaha, dan
mamih sendiri memang tidak terlalu teracuni untuk barang-barang bermerk,
pertama karena memang kurang dana untuk saat ini kedua faktor kenyamanan dan
keunikan biasanya lebih mamih pilih untuk mamih beli ketimbang merk.
Tidak
dipungkiri mengapa barang-barang diluar negeri, Enropa, Amerika, Autralia banyk
diminati oleh konsumen walaupun hrganya selangit, selain berkualitas dan total
dalam membuat atau memproduksi juga menjadi sebuh kebnggaan, nilai pretise nya
tinggi daripada memakai barang produksi lokal.
Mmih hanya
mendengar cerita-cerita dari Kakak mungkin bukan menjadikkan sebuah data valid
tetapi bisa diambil makna positifnya, contoh Korea mengapa K-Pop begitu
menduni? dan disana merk yang di muliakan adalah merk-merk lokal. seperti mobil
dan gadget, juga nasionlisme terhadap negaranya begitu tinggi itu yang mamih
dengar. Ada hal yang menarik diatas ketika bangs lain begitu bangga akan negara
dan bisa menembus pasar Eropa juga Amerika apalagi dalam bidang Fashion, Musik
juga Hiburan salah satu konser K-Pop di Perancis juga menandingi jumlah
penonton Piala Dunia yang diselenggarakan bersamaan, wow.
Mungkin
nasionalisme dan cinta produksi lokal yang akan menjadi garapan besar
pemerintah dan tentu saja harus harus harus didukung oleh masyarakat Indonesia.
Sekillas
mengenai UKM ???
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu
ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang
berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian
Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang
usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi
untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.
UKM di Indonesia sangat penting bagi ekonomi karena menyumbang
devisa dan menampung tenaga kerja. Tetapi akses ke lembaga keuangan sangat
terbatas,. Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM, di
masing-masing Provinsi atau Kabupaten/Kota. Di Indonesia, UKM adalah tulang
punggung ekonomi Indonesia.
Pemerintah bertekat meningkatkan
jumlah entrepreneur seperti itu hingga pada kisaran 5% dari jumlah penduduk.
Angka 5% jumlah entrepreneur merupakan jumlah standar untuk sebuah negara yang
kuat secara ekonomi. Dengan kata lain, jumlah entrepreneur di Indonesia
selayaknya mencapai sekitar 13 juta orang. Mereka bukan lagi self employed,
tetapi bisnisnya sudah berjalan stabil dengan mempekerjakan orang lain dan
telah memiliki tata kelola sistem manajemen yang baik.
Jadi, fokus pemerinah dalam
pengembangan UMK adalah bagaimana agar para UMK dapat naik kelas menjadi
entrepreneur skala menengah dalam arti bisnis mereka dapat bertumbuh menjadi
usaha yang sehat, bisnisnya mantap, menghasilkan laba, bankable, dapat menyerap
lebih banyak tenaga kerja serta memiliki sikap mental untuk terus tumbuh
menjadi pebisnis yang lebih baik.
SMESCO yang berletak di Jakarta
merupakan sebuah wadah untuk UKM memasarkan produknya, bisa melalui online
ataupun langsung mengunjungi SMESCO di Jakarta. Setelah pertama kali saya berkunjung
kemarin memang langsung terpesona dengn berbagai produk yang ditawarkan disana,
muli dari pakaian, tas, sepatu, ukiran, lukisan, aksesoris dan berbagai kuliner
khas Indonesia yang memang menjadi sebuah kekuatan produk di Indonesia.
Kalau rendang saja banyak
dikagumi oleh masyarakat asing tidak menutup kemungkinan produk lain juga akan
sangat dicari dan diminati oleh pasar luar negeri. Daripa-daripada nih yah
banyak bangsa lain yang membeli produk setengah jadi murah di Indonesia lalu
dipasarkan ke Eropa atau luar negeri dengan harga yang berlipat ganda dan di
beri cap asal negara mereka, waduh sangat memprihatinkan seakan bangsa
Indonesia di bodoh-bodohi.
Memamng sulit untuk menembus
pasar Eropa tetappi bukan berarti tidak bisa kan yah, tahun lalu Kakak mamih ke Eropa untuk urusan
pendidikan tetapi memang ia suka belanja dan membelikan oleh-oleh, mungkin ia
ingat tas batik yang wkktu itu saya beli di Indonesia ada di Eropa sana,
kebetulan Kakak mampir ke pameran di Belgia berbagai produk dunia di pasarkan
salah satunya Indonesia, ia kaget harganya berkali lipat dan tentu sja sangat
menguntungkan untuk UKM kan.
Mamih lantas coba ni, yah namanya
mencoba berjalan menenteng tas batik di kawaasan Blok M juga Jl. Jaksa, yah kan
disana banyak Bulenya, saya Cuma pengen tahu tas batik kece ini menjadi
perhatian mereka atau tidak, hahahah.
Ternyata ada juga yang menanyakan
tas beli dimana? Bisa beli onllie atau tidak dan harganya berapa? Serta lebih
dalam lagi motif batiknya asl daerah mana? Apa saja daerah wisata tempat
tersebut?? Waduhh panjang yah. Karena
Bahasa mamih terbatas mamih arahkan bule tersebut untuk mengunjungi
SMESCO mungkin ada yang bisa menjelaskan lebih detail lagi disana, kalau untuk
penjelasan singkat bisa dikit-dikit hahaha.
Nah ternyata memang produk
Indonesia diminati apalagi unik, dan menarik coba hitung aja ada berapa motif
batik di Indonesia?? Ada berapa daerah di Indonesia yang menciptaka motif batik
? selain tas bisa juga di lukiskan ke sepatu, atau akesoris sebagainya. Indonesia
Kaya yapp memang, tapi perlu adanya ilmu agar lebih terampil, mulai dari
komunikasi, strategi pemasaran, kemasan, proses produksi, dan berbagai ilmu
yang bisa memikat pasar Eropa.
Halal juga merupakan keuntungan
untuk produk yang berasal dari Indonesia yang memiliki nilai plus bagi pasar
Eropa karena konsumen akan merasa aman, nyaman, dan yakin akan kebersihan juga
produksi bila produk tersebut halal.
Kunci dan factor-faktor tersebut
akan dibeberkan dan di bagikan oleh Mutigo Indonesia yang menyelenggarakan UKM
Acceleration Day yang digelar seminggu lalu tepatnya, Rabu 26 Juli 2017. Untuk mamih
yang baru merintis usaha hijab di AmabyMiramiut sangat beruntung bisa
berkesempatan ikut dan menghadiri acara tersebut. Walaupun baru 2 minggu
merintis dunia perdagangan mamih yakin aka nada kesempatan untuk bisa
melebarkan sayap, hasik. Accara tersebut juga menjadikan sebuah pacuan
semangat, tetapi bagi penggiat UKM acara ini akan membuka lebar kesempatan
mereka untuk bisa langsung ke pasar Eropa.
Latar Belakang Mutigo Indonesia
Mutigo indonesia semula hanya
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang bergerak di bidangmanufacture leather
goods and fashion, hingga trading. Mutigo mendirikan galeri-galeri
pemasaran produk Indonesia di berbagai negara bekerjasama dengan Kementerian
Perdagangan dan memiliki banyak mitra di luar negeri. Hingga kini Mutigo
memiliki jaringan bisnis diantaranya di Eropa, Asia, Timur Tengah, ASEAN dan
menjadi konsultan business development bagi UKM yang berkantor resmi di
Lokeren, Belgia.
Mengapa Mutigo begitu atusias
membantu para UKM di Indonesia hingga mengadakan acara super seperti ini secara
gratis, dan dapat diikuti seluruh UKM di Indonesia. Tentu saja didukung oleh
Smesco yang ikut membantu mempromokan dan menjual produk-produk UKM di Galeri
Indonesia.
Kiprahnya ini sampai membuat
Mutigo dipercaya menjadi patner bisnis Wallonia Export and Investment Agency
(AWEX) Belgia dan Atase Perdagangan Indonesia di Belanda. Karena kebutuhan
pasar Eropa akan prodak Indonesia semakin tinggi maka founder Motigo, Fatmi
Woro Dwi Martanti merangkul para UKM di Indonesia untuk go Europe.
Acara UKM Acceleration Day
Saat menghadiri ini pertama
kali mamih melihat langsung berbagai jenis produk yang ditawarkan dan semuanya
wow membuat mata bahagia. Jadi peserta yang didatangkan ada tim khusus yang
memberikan penilaian atau kurasi terhadap produk yang sudah bisa dipasarkan di
Eropa. Bagi produk yang belum masuk seleksi tetap akan diberikan pembinaan dan
disesuaikan dengan standard an di pamerkan di Sarinah juga Grand Indonesia.
Tujuan utamanya adalah
mengkurasi produk para UKM untuk menembus pasar Eropa, sebab pasar Eropa
memiliki standart khusus, tidak hanya sekedar produk dilihat menarik atau
bagus. Mutigo bekerjasama dengan ASEAN Wellcome Office memberikan kesempatan
atau peluang UKM ke Eropa dengan fasilitas gratis selama 6 bulan- 1 tahun.
Tentu hal ini dilihat proggres dari produk dan konsistansi UKM tersebut
Secara materi diungkapkan Woro
bahwa UKM yang berniat untuk memperluas bisnisnya menembus jaringan pasar
Eropa, selain harus konsisten dengan kwalitas dan kwantitas produk, juga harus
memperbaiki mental mereka sebagai pengusaha UKM yang memikirkan jangka panjang.
Produk UKM yang menembus pasar
Eropa adalah yang unik, memiliki ciri khas Indonesia, jika berupa kuliner harus
memperhatikan kemasan, cantuman nutrisi lengkap dan label halal. Karena
sekarang label halal diminati pasar Eropa bukan dari sisi agama saja, tetapi
dari sisi halal itu sudah merupakan jaminan bersih, kandungan sehat. Bayangkan,
nonmuslim saja mengakui produk halal itu bagus. Untuk fashion banyak diminati
produk busana muslim yang memang di Eropa sangat jarang, muslim-muslim Eropa
membutuhkan itu.
Dimaksud UKM harus memiliki
mental jangka panjang adalah konsisten dalam mengeluarkan produk yang
berkwalitas dan mampu menyediakan dalam jumlah banyak. Jangan hanya
menyanggupi, tapi ketika diminta ternyata produk tidak memenuhi permintaan atau
produk banyak tapi kwalitas menurun. Dua hal ini penting sekali menjadi
perhatian UKM dan konsisten dalam menjalaninya.
Untuk menjalankan misi UKM
Indonesia go Europe Mutigo bekerjasama dengan IMAS
(Internasional Motivator Association Of Indonesia) selama dua bulan roadshow di
8 kota yakni Surabaya, Jakarta, Banjarmasin, Batam, Semarang, Makassar, Medan,
dan Bali, dengan tujuan mengajak para UKM berkolaborasi memasarkan produknya di
Uni Eropa yang terdiri dari 22 negara.
Di Jakarta Mutigo merangkul LLP
KUKM - Smesco Indonesia yang sudah kita ketahui dari sekilas ulasan di atas
adalah lembaga layanan promosi dan pemasaran produk unggulan UKM. UKM
Acceleration Dayini tidak sekedar workshop dengan materi-materi secara
teori, sharing para UKM yang sudah berhasil menembus pasar
Eropa, tetapi juga kurasi langsung produk UKM yang akan lolos menembus pasar
Eropa.
Para pembicara dan nara sumber
yang ikut menyampaikan ilmunya ialah :
· Bagus Rachman, Direktur
Bisnis dan Pemasaran LLP KUKM - SMESCO Indonesia.
Tema: Business Mapping program pemerintah untuk meningkatkan kualitas
pemasaran produk UKM
· Fatmi Woro Dwi Martanti, Founder Mutigo
Indonesia
Tema: Strategi melesatkan produk
UKM di pasar Eropa.
· Gus Reza, Presiden
Internasional Motivation Assosiasion og Indonesia - IMAS
Tema: Mindset entrepreneur sukses di pasar global
· Vidio conference with Greet De
Cock: Chocolaterie Diane nv/Garys Choice - Belgium (pelaku usaha di Eropa)
Menurut CEO Mutigo Indonesia, Fatmi Woro,
peluang pasar produk Indonesia sangat besar di Eropa. Berdasarkan
pengamatannya selama beberapa tahun di Eropa, Fatmi menyaksikan betapa
masyarakat Eropa masih menilai kualitas produk Indonesia lebih baik
dibandingkan dengan negara tetangga.
“Produk Indonesia memang sudah banyak
dikenal oleh masyarakat Eropa. Hanya saja sifatnya masih hidden market. Mereka
tidak mengetahui bagaimana mendapatkannya,” papar Fatmi. fatmi menekankan,
saatnya produk Indonesia harus lebih berani tampil dan diperbanyak jumlahnya.
Diakui Fatmi, saat ini pasar
Eropa dibanjiri produk-produk setipe dengan Indonesia yang berasal dari negara
tetangga. Bahkan secara gamblang dengan penamaan sama dengan produk Indonesia.
Ya, dari segi historis, memang banyak kemiripan produk kita dengan negara
ASEAN, secara masih serumpun. Namun begitu, ada blessing-nya, produk kita
jadi makin dikenal. Negara tetangga, menurut Fatmi Woro secara tidak langsung
ikut memperkenalkan produk-produk Indonesia melalui jualan mereka.
Sepanjang acara yang berlangsung
dari pagi hingga sore hari sebanyak 136 ikut dalam penilaian dan mamih juga
melihat kesemua produk tersebut dan tentu saja menarik perhatian mamih seakan
manggi untuk dibawa pulang. Dari seluruh peserta yang ikut serta dipilih
menjadi 30 UKM yang dipersiapkan untuk bisa tembus kepasar Eropa dan
mendapatkan kesempatan dalam waktu dekat ini untuk mengikuti pameran di Yunani.
Ditayangkan juga kisah sukses
para penggiat UKM yang sudah tembus kepasar internasional, harus ada mental
yang dipupuk dan sipersiapkan cari ide baru dan lebih kreatif serta total dalam
mengolah produk, bisa juga memiliki kesempatan agar dapat melakukan kerja sama
dengan perusahan internasional untuk mengembangkan produk lokal.
Semakin banyaknya UKM yang
berhasil dipasar internasional juga membuka luas agar masyarakat Indonesia
sendiri bangga menggunakan produk lokal yang memiliki kualitas internasional.
Semoga peluang dan berbagai
dukungan juga memberikan dampak yang baik bagi penggiat UKM. Mamih juga
memiliki mimpi yang pasti mulai dari sekarang sudah ada sebuah rencana, wah
senang sekali bisa ikutan mengambil semua materi yang ada.