Ibu
pertahun 2016 kemarin memasuki usia ke 60 tahun, Alhamdulillah beliau ditahun
2017 ini sehat dan masih segar menjalanin aktivitas. Hanya tinggal Ibu orang
tua kandung yang saya miliki, dan mertua mamih juga tidak punya, artinya dalam
lingkup kecil Babam hanya memiliki nenek satu-satunya, tetapi memang banyak
juga koq kakek, nenek yang sayang sama Babam dalam lingkup bude, pakde mamih.
Karena
hanya tinggal seorang tentu mamih dan juga kakak mamih sangat mengkhawatirkan
kesehatan Ibu tercinta, walaupun setiap hari berselisih paham tapi kami semua
memang sangat peduli dengan kesehatannya. Terlebih kakak yang bekerja dalam
lingkarang kesehatan paling cerewet dalam masalah kesehatan.
Penyakit-penyakit
rentan hadir dalam usia lanjut, seperti diabet, hipertensi, asam urat,
kolesterol, dan nyeri sendi yang sering di keluhkan, tetapi sebenanrnya
penyakit tersebut juga banyak yang menyerang usia produktif 25 smpai 50 tahun,
bila tidak mempedulikan pola hidup sehat apalagi kebiasaan merokok. Entahlah menyadari pola
hidup sehat dan pentingnya menikmati hidup tanpa penyakit sulit ditularkan
kepada orang banyak, seakan alasan, waktu, uang juga menjadi penghambat
melakukan hidup yang sehat ditambah strees akibat rutinitas yang monoton.
Yak gak
heran sih mamih sering menemukan perdebatan di jalan raya, entah mobil dengan
motor, motor dengan motor, ataupun didalam kereta yang penuh sesak dan
berdesakan masih aja sempat gitu untuk adu emosi dan argument dengan orang
lain, padahalkan bertahan dengan wajah cerita saat didalam kereta jam sibuk itu
perlu tenaga ekstra loh huhuhahaha.
Itu sih
yang mamih sadarkan kemarin, banyak orang yang mudah terbawa emosi, dan mamih
juga khawatir akan kesehatan papih yang masih memiliki kebiasaan merokok. Dalam
penelitian 10 juta jiwa meniggal tiap tahunnya diseluruh dunia diakibatkan
Hipertensi yang merupakan penyakit no 1 paling mematikan. Gejalannya memang
semu dan tak mudah terlihat, untuk itu harus dilakukan tes pengukuran tekanan
darah untuk mengetahui apakah masuk dalam resiko Hipertensi atau tidak.
Bila diketahui
hasikan akan bisa ditanggulangi dan dicegah untuk melakukan pola hidup yang
sehat dan bisa diobati sebelum terlambat.
Hipertensi atau
tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis di mana tekanan darah pada dinding
arteri (pembuluh darah bersih) meningkat. Kondisi ini dikenal sebagai “pembunuh
diam-diam” karena jarang memiliki gejala yang jelas. Satu-satunya cara
mengetahui apakah Anda memiliki hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah.
Risiko Mengidap Hipertensi
Penyebab
hipertensi belum bisa dipastikan
pada lebih dari 90 persen kasus. Seiring bertambahnya usia, kemungkinan Anda
untuk menderita hipertensi juga akan meningkat. Berikut ini adalah
faktor-faktor pemicu yang diduga dapat memengaruhi peningkatan risiko
hipertensi.
§ Berusia di atas 65 tahun.
§ Mengonsumsi banyak garam.
§ Kelebihan berat badan.
§ Memiliki keluarga dengan hipertensi.
§ Kurang makan buah dan sayuran.
§ Jarang berolahraga.
§ Minum terlalu banyak kopi (atau minuman lain yang mengandung
kafein).
§ Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras.
Risiko mengidap hipertensi
dapat dikurangi dengan mengubah hal-hal di atas dan menerapkan gaya hidup yang
lebih sehat. Pemeriksaan tekanan darah secara rutin juga bisa membantu
diagnosis pada tahap awal. Diagnosis
hipertensi sedini mungkin
akan meningkatkan kemungkinan untuk menurunkan tekanan darah ke taraf normal.
Hal ini bisa dilakukan dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat tanpa
perlu mengonsumsi obat.
Mengukur Tekanan Darah
Kekuatan darah dalam
menekan dinding arteri ketika dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh menentukan
ukuran tekanan darah. Tekanan yang terlalu tinggi akan membebani arteri dan
jantung Anda, sehingga pengidap hipertensi berpotensi mengalami serangan
jantung, stroke, atau penyakit ginjal.
Pengukuran tekanan darah dalam takaran
merkuri per milimeter (mmHG) dan dicatat dalam dua bilangan, yaitu tekanan
sistolik dan diastolik. Tekanan sistolik adalah tekanan darah saat jantung
berdetak memompa darah keluar. Sedangkan tekanan diastolik merupakan tekanan
darah saat jantung tidak berkontraksi (fase relaksasi) . Saat ini darah yang
baru saja dipompa keluar jantung (tekanan sistolik), berada di pembuluh arteri
dan tekanan diastolik juga menunjukkan kekuatan dinding arteri menahan laju
aliran darah.
Tekanan darah Anda 130 per 90 atau
130/90 mmHG, berarti Anda memiliki tekanan sistolik 130 mmHg dan tekanan
diastolik 90 mmHg. Angka normal tekanan darah adalah yang berada di bawah
120/80 mmHG.
Anda akan dianggap mengidap hipertensi
atau tekanan darah tinggi jika hasil dari beberapa kali pemeriksaan, tekanan
darah Anda tetap mencapai 140/90 mmHg atau lebih tinggi.
Pencegahan dan Pengobatan Hipertensi
Jika tekanan darah
Anda tinggi, pantaulah dengan ketat sampai angka tersebut turun dan bisa
dikendalikan dengan baik. Dokter biasanya menyarankan perubahan pada gaya hidup
yang termasuk dalam pengobatan
untuk hipertensi sekaligus
pencegahannya. Langkah tersebut bisa diterapkan melalui:
§ Mengonsumsi makanan sehat.
§ Mengurangi konsumsi garam dan kafein.
§ Berhenti merokok.
§ Berolahraga secara teratur.
§ Menurunkan berat badan, jika diperlukan.
§ Mengurangi konsumsi minuman keras.
Mencegah hipertensi
lebih mudah dan murah dibandingkan dengan pengobatan. Karena itu, pencegahan
sebaiknya dilakukan seawal mungkin. Jika didiamkan terlalu lama, hipertensi
bisa memicu terjadinya komplikasi yang bahkan bisa mengancam jiwa
pengidapnya.
Jika sudah
paham akan bahaya juga penangannannya tentu saja gak mau kan orang terdekt dan
tersayang mengidap penyakit hipertensi tanpa kita sadari. Nah beruntung juga
mamih mengenal Omron sejak tahun 2010, mamih juga sekarang sudah memiliki alat
pengukuran tensi darah digital, yang memang berbeda dengan yang analog atau manual,
tensi digital ini selai akuran juga memiliki angka bukan kelipatan lima seperti
alat tensi darah yang manual jadi bisa mengetahui hasil dan mencatatnya
langsung.
Gaya hidup kaum milenial
berubah dengan cepat, termasuk pola makan. Padahal kesehatan sangat dipengaruhi
oleh faktor gaya hidup. Gaya hidup yang tidak sehat menyebabkan masyarakat memiliki
resiko mengidap hipertensi lebih besar, bahkan sejak usia muda.
“Sebagian besar masyarakat
Indonesia, terutama generasi milenial, belum menyadari bahaya hipertensi.
Sangatlah penting untuk selalu memeriksa tekanan darah secara rutin paling
tidak dua kali seminggu sejak usia muda. Saat ini masyarakat dapat melakukan
pemeriksaan tekanan darah sendiri di rumah dengan menggunakan alat pengukur
tekanan darah digital modern. Memeriksa tekanan darah secara rutin dapat
membantu memberikan data historis tekanan darah secara lebih lengkap agar
dokter dapat melakukan diagnosis dan tindakan yang lebih tepat,” tambah Dr. dr.
Yuda Turana, Sp.S.
Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S,
Ketua Umum Indonesian Society of Hypertension, berkata, “Setiap tahun 10 juta
orang di seluruh dunia meninggal karena hipertensi sehingga menjadikan
hipertensi sebagai penyebab kematian terbesar di dunia. Pengidap hipertensi
akan mengalami stroke, serangan jantung atau meninggal karena komplikasi
kardiovaskular lainnya. Ironisnya adalah, hanya setengah dari pengidap
hipertensi yang meninggal tersebut, menyadari bahwa mereka memang mengidap
penyakit hipertensi ini. Artinya separuhnya lagi meninggal tanpa tahu bahwa
mereka sebenarnya mengidap hipertensi. Kami yakin bahwa hal ini juga terjadi di
Indonesia.”
Yoshiaki Nishiyabu,
Marketing Manager, PT Omron Healthcare Indonesia, berkata, “Hipertensi
merupakan faktor resiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Oleh karena itu
masyarakat, termasuk generasi milenial, perlu menyadari akan bahaya hipertensi
dan cara pencegahannya, antara lain melakukan pemeriksaan tekanan darah sendiri
secara rutin di rumah. Terkait dengan kesehatan masyarakat, kami memiliki
cita-cita yaitu Project Zero, yang artinya tak ada lagi insiden serangan
jantung dan stroke. Sehingga akan terbentuk Generasi Zero, generasi yang peduli
dengan kesehatannya, hidup lebih sehat dan berumur lebih panjang. Omron
mengajak masyarakat bertanggung jawab atas kesehatan diri sendiri di rumah
masing-masing dengan menggunakan teknologi pengukuran tekanan darah yang
akurat. Teknologi akan mempermudah generasi milenial untuk mengontrol kesehatan
mereka secara lebih baik, termasuk memeriksa tekanan darah secara rutin di
rumah.”
Sebagai salah satu upaya
mengatasi tingginya prevalensi hipertensi di Indonesia PT Omron Healthcare
Indonesia dan Indonesian Society of Hypertension (InaSH) mendorong kaum muda
agar lebih meningkatkan kesadaran akan bahaya penyakit hipertensi. Inisiatif
ini tercermin dalam partisipasi PT Omron Healthcare Indonesia dalam program
mengukur tekanan darah jutaan orang di dunia selama program “May Measurement
Month 2017” bersama dengan Indonesian Society of Hypertension and International
Society of Hypertension. Hal ini sekaligus merupakan upaya mewujudkan cita-cita
Omron untuk menghapus penyakit stroke dan serangan jantung dari muka bumi lewat
Project Zero.
Dalam rangka memperingati
“May Measurement Month”, PT Omron Healthcare Indonesia belum lama ini
meluncurkan alat pengukur tekanan
darah digital HEM-7280T yang memungkinkan
pengguna memonitor data tekanan darah mereka melalui aplikasi Omron Connect
dengan cara melakukan sinkronisasi nirkabel dengan ponsel.
Aplikasi Omron
Connect tersedia pada www.omronconnect.com/setup dan dapat di-install pada
ponsel berbasis Android maupun iPhone berbasis iOS. Hal ini memudahkan pengguna
mengumpulkan data tekanan darah mereka serta membantu dokter mengevaluasi data
tekanan darah tersebut. Inovasi Omron Connect merupakan bagian dari strategi
bisnis Omron dalam mengembangkan produk berteknologi tinggi untuk memberikan
kemudahan bagi masyarakat dalam menjaga kesehatan melalui pemeriksaan tekanan
darah secara teratur di rumah.
Selain itu, PT Omron
Healthcare Indonesia menyumbangkan 500 alat pengukur tekanan darah digital
sebagai bagian dari partisipasinya dalam program program “May Measurement Month
2017” bersama-sama dengan Indonesian Society of Hypertension and International
Society of Hypertension.
Sangat
senang sekali bisa mengetahui kepedulian kepada masyarakat untuk waspada
terhadap penyakit Hipertensi ini, jadi Mamih dan keluarga juga sudah angsung
bisa mencoba dirumah. Ada sekitar 10 orang dirumah yang langsung mencoba, lagi
rame memang karena juga mendekati bulan Ramadhan jadi banyak yang berkumpul
dirumah.
Menggunakan
alatnya juga sangat mudah, Babam pun bisa loh hahahha, hanya tinggal sambungkan
perangkat digital dengan kaitan yang ditaruh dilengan, lalu tinggal tekan
tombol start, nah harus diperhatikan juga selama pemakaian, dilarang untuk
bicara ataupun banyak bergerak, karena akan mengganggu fungsi alat dalam
penentuan hasil tekanan darah, selain itu dianjnurkan sebbelum makan pagi dan
sore hari bisa dilakukan secara rutin, bbila sudah terlanjur makan usahakan
agar dijeda waktu selama 1 jam.
Ekh ternyata
beberapa saudara ada yang juga memiliki alat pengukuran daran dari Omron, wah
ternyata sudah semakin banyak yang peduli nih akan kesehatan. Semoga ibadah di
bulan Ramadhan bisa semamkin lancer dan terhindar dari berbagai penyakit.
Sumber : alodoktor.com