Musyawarah dan gotong royong merupakan cermin yang bisa ditonjolkan
kembali dan menjadi kebanggaan Negara Indonesia. Sudah sejatinya manusia
memiliki sifat sosial yang tentu saja enggan hidup seorang diri tetapi
berkelompak dan menjalin interaksi satu sama lain. Begitu pula dalam lingkungan
bermasyarakat tentu memiliki pengaruh dalam peningkatan berbudaya.
Masyarakat
dewasa tentunya bekerja mencari nafkah untuk membiayai kebutuhan para anggota
keluarganya, dengan keterampilan serta kemampuannya akhirnya para pekerja
mendapatkan hasil jerih payah mereka. Dalam tatanan kemasyarakatan sangat
mungkin meningkatkan taraf ekonomi suatu daerah. Dengan adanya Koperasi yang
bekerjasama dengan BUMDES diharapkan dapat membentuk upaya memberdayakan
masyarakat Desa.
Hadir
pula di Jakarta, 10 November 2016 Bapak Menteri
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) AAGN Puspayoga dalam seminar terbatas Sinergi
Koperasi dan BUMDES untuk Memberdayakan Masyarakat Desa. Beliau, kerja sama pengembangan berupa konsolidasi
koperasi dan BUMDes akan membuat usaha milik rakyat semakin kuat. Teknisnya,
saham dari perusahaan induk yang akan dibentuk bisa berasal dari saham koperasi
atau dana desa yang dianggarkan Rp1 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN).
Pemberdayaan masyarakat desa
menjadi salah satu program prioritas Pemerintah Jokow-JK. Maka dari itu dua instrumen
yang potensial yakni Koperasi dan BUMDES harus disinergikan untuk memberdayakan
masyarakat desa. Beberapa waktu lalu, Bapak AAGN Puspayoga bersama bapak Eko
Putro Sandjojo selaku, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertingal juga telah
sepakat untuk mengembangkan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa
melalui koperasi dan BUMDES.
 |
| Suasana diskusi ruang seminar |
Kesepakatan tersebut dituangkan dalam MoU yang
ditandatangani di Wonosobo, Jawa Tengah dan sekaligus menjadikan Wonosobo
sebagai wilyah percontohan pertama program ini.
Bapak Puspayoga yang hadir memberikan pandangannya,
mengatakan konsolidasi koperasi dan BUMDes akan membuat usaha milik rakyat
semakin kuat. “Koperasi akan dijadikan holding, sahamnya koperasi dan sahamnya
milik desa itu sendiri, jadi koperasi bisa kuat dengan membuat holding koperasi
itu”, jelasnya.
“BUMDes ini akan mendorong
koperasi sebagai salah satu lembaga yang bisa mengoptimalkan unit-unit di
masing-masing desa misalnya potensi pertanian,” katanya. Beliau menjelaskan
teknisnya saham dari perusahaan induk yang akan dibentuk dapat berasal dari dari
saham koperasi atau dana desa yang dianggarkan sebesar Rp1 miliar dari APBN.
Kerja sama tersebut, akan
terbangun dengan strategi membentuk holding untuk mendukung program unggulan
desa. Jika sinergi ini tercipta, maka lapangan kerja meningkat, pengangguran
berkurang, dan kemiskinan menurun.
Kemendes PDT sendiri menyambut baik kerjasama
sinergi badan usaha tersebt sehingga lebih banyak pihak berperan aktif dan
berpartisipasi aktif dalam membangun desa. Ditambahkan pula, oleh bapak
Puspayoga “ini saya harpakan bisa menjadi proyek percontohan yang luar bisa. Kita
tidak sendiri tapi melibatkan semua stakeholder lainnya”.
Dalam seminar yang dihadiri pemerintah
atau birokrat, praktisi pemberdayaan masyarakat desa, media, blogger, mahasiswa
dan umum, ini dinilai perlu untuk terus dilakukan sebagai upaya untuk
memasyarakatkan program sinergi tersebut.
Dengan adanya seminar ini, yang diselenggarakan
LKBN Antara dalam rangka menyambut hari ulang tahun yang ke- 79, diharapkan
program sinergi tersebut semakin tersosialisasikan lebih luas lagi dan mencapai
pengembangan yang berarti.
Berikut akun media sosial :