Belakangan ini Papih
suka sekali belanja online tapi bukan melalui Online Shopping ternama dengan
merk dagang yang besar, tapi hanya berbekal akun akun media sosial para penjual
mudah untuk menjajakan produk yang dimilikinya.
Memang sih barang
yang dicari Papih itu jarang sekali dijual di Online Shopping yang besar karena
barangnya menurut saya juga gak banyak peminatnya. Contohnya yamg dibeli lampu
led mini (saya kurang pasti tahu nama dan istilahnya) hanya sebesar liontin,
mur, busi, sampai rumah lampu untuk membuat ligthing fotografi. Sebenarnya ada
banyak yang jual ligthing yang sudah jadi tapi namanya juga hobi bongkar
pasang, utak atik dan segala alat kecil-kecil untuk pembersih AC juga ada.
Jadilah saya kena
sasaran untuk bolak balik atm untuk pembayaran, ketahuan deh segala urusan
keuangan saya yang pegang hahaha. Tapi lelah juga harus ke atm ribet belom lagi
konfirmasi ditambah juga moto struknyalah dan segala macam yang bikin kerjaan
dirumah makin riweh. Memang sih pengalaman buruk ditipu barang gak ada sih, gak
pernah, tapi barang yang gak sesuai itu pernah kejadian. Papih pesan rumah
lampu mini tapi yang dikirim rumah lampu taman itu saya jadi ketawa sejadi-jadinya
dan bukannya kesal, memang di gambar sih ukurannya juga kecil di detailnya juga
tapi mau protes juga si penjual merasa benar dan gak oeduli sama konsumen. Rugi
sih jelas dan merasa sistem pembayaran kaya gini nih perlu di upgrade.
Saya suka chit chat
juga sesama emak-emak yang girang belanja, ya seringkali kejadian barang kw,
ukuran gak sesuai atau malah ketipu. Tidak hanya dari pembeli saja tapi
beberapa tyeman yang punya lapak online juga suka tertipu oleh pembeli dengan
struk palsu. Semakin menggilanya perbelanjaan di Indonesia apalagi belanja
melalui media sosial sebut saja twitter, instagram, atau line yang memang bikin
banget punya barang-barang kece itu. Kalau saya sih paling hanya beli baju
untuk saya dan anak kadang juga make up atau benda unik. Nah pas ketemu sama
ponakan yang keranjingan belanja online di suka nyeletuk "makanya
dompetnya update donk pakai digital". Saya pikir itu hanya guyonan belaka
dan gak ngeh kalau sekarang dunia perbelanjaan online makin canggih.
Beruntung saya ikut
hadir diskusi mengenai belanja di media sosial atau sosial shopping. Nah
bertempat di Art Hotel Jakarta itu baru deh saya sering manggut-mangut dan baru
paham yang namanya social shopping. Pada saat acara juga hadir Mba Caroline
yang merupakan seorang Blogger, pelaku social shopping sekaligus pemilik Aura
Batik. Disana Mba Fanny dari Global Pay dan UANGKU menjabarkan mengenai social shopping dan
keamanan bagi penjual juga pembeli.
Ada fakta yang
mencengangkan yaknu setiap harinya transaksi jual beli online di Indonesia ini
terjadi sebanyak 2,7jt transaksi dan dari keseluruhan tersebut 80% nya melalui
Social Shopping. Memang saya kira belanja di media sosial itu merupalan belanja
onlone biasa sama dengan belanja melalui katalog Online Shopping ternama,
tetapi bila kita belanja di media sosial aeperti Line, twitter, instagram, FB
atau media sosial lainnya itu disebut sebagai Social Shopping.
Untuk menghindari
adanya celah kejahatan dan riskan penipuan Social Shoping, Global Pay dari
Perusahaan raksasa Sinarmas memunculkan Mobile Wallet dengan nama Uangku. Jadi
merubah uang menjadi digital dan bisa dinikmati berbagai keuntungan juga yang
pasti terhindar dari penipuan.
Bagaimana cara kerja
uangku :
 |
| UANGKU aman dan mudah |
Di latar belakangi dari masukan para penjual dan pembeli dan
melihat fenomena yang ada, UANGKU hadir dengan fitur Shopping Payment Request. Akan
ada jaminan keamanan agar tidak terjadi penipuan yang tentu saja langsung dirasakan
antara penjual dan pembeli.
Penjual (Seller)
UANGKU memberikan layanan Auto Confirmation, yakni penjual akan
langsung menerima konfirmasi pembayaran dari pembeli, sehingga pembeli tidak
perlu megirimkan bukti pembayaran lagi. Dan tentu saja ini meminimalisir untuk
terjadinya penipuan bukti transfer fiktif.
Pembeli (Buyer),
Layanan yang Buyer
Protectiion dihadirkan UANGKU yaitu, pembayaran akan dijamin dan dibayarkan ke
penjual setelah pesanan kita diterima.
Apa keuntungannya :
- Transaksi antara penjual
dan pembeli lebih mudah
- Aman dan menghemat waktu maka akan terjadi lebih banyak transaksi yang berlngsung.
- Tidak membuat psikologis terganggu karena khawatir
- Mobile top-up mulai dar Rp. 20.000
- Mudah bayar tagihan bulanan (listrik, air, pulsa, dll)
- Pembayaran di merchant offline dengan meng-scan QR Code melalui
Smartphone
- Mudah Transfer uang melalui Smartphone
Dari mobile wallet
Uangku ini saya akan lebih mudah untuk bertransaksi dari pihak penjual dan pembeli
sama-sama dipermudah dan aplikasi Uangku mudah digunakan, untuk pengalaman
berbelanja dengan Uangku akan saya share di blog terpisah. Karena ada beberapa
hal seru yang bisa saya bagikan berikutnya.