Sudah sejak beberapa minggu
sebelum jadwal tayang serentak di Bioskop Indonesia. saya sudah melihat
cuplikan melalui website dan Facebook. Sebuah Film keluarga Indonesia yang
membuat saya mengosongkan tanggal disaat tepat hari ulang tahu saya. 13 Oktober
serentak akan tayang di Bioskop dan saya sengaja akan menyaksikan tepat di hari
spesial saya untuk film yang menurut saya spesial ini. Mengapa ?? jelas tema
yang diangkat selain sepenuhnya mengenai keluarga, Wonderful Life menyuguhkan
tema yang belum diangkat sebelumnya yaitu disleksia. Tepatnya film Wonderful
Life menggambarkan kehidupan nyata seorang Ibu yang memperjuangkan anaknya yang
memiliki disleksia. Istimewa sekali kali maka akan semakin banyak pula orang
yang mengenal akan disleksia dan peduli dengan anak disleksia. Anak-anak
disleksia memiliki cita-cita juga yang harus diperjuangkan sesuai pendekatan
yang tepat dan mengembirakan.
Sore hari saya mengambil waktu
untuk menyempatkan hadir dan menyaksikan film Wonderful Life bersama para Ibu
dan juga Ayah dan beberapa teman. Dengan menonton bersama-sama semakin akrab
silahturahmi saya dan teman-teman juga bias saling mendukung dan berbagi mengenai pengalaman
parenting yang sangat menarik. Saya kira di bioskop tersebut sepi penonton
ternyata dengan hadirnya film Wonderful Life penonton di penuhi sebagian besar
para orang tua yang memiliki anak juga beberpa penonton yang memang datang
bersama kerabatnya. Kursi di dalam studiopun sudah lebih dari setengah dipadati
oleh penonton, ternyata memang banyak yang antusias dengan film Wonderful Life
ini, huhhh untung saya saya datang disaat yang tepat dan mendapatkan kursi yang
nyaman untuk menonton.
Scene awal memang dipenuhi
beberapa dialog yang mengenalkan penonton kepada anak disleksia, yang memiliki
kesulitan belajar spesifik salah satunya bias terlihat dengan gejala sulit
untuk membaca dan menulis, selain itu anak disleksia juga memiliki beberaa
kesulitan yang menyeluruh dan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan. Perjuangan
Ibu dalam film yang diperankan sungguh mendalam oleh Atiqah Hasiholan cukup
membuat perasaan bergejolak dan juga dahi berkerut begitu alur cerita yang dirancang
untuk membuat penonton selain menjadi hanyut perasaat, tetapi juga haru biru
menteskan air mata. Mendengar suara sesenggukan dari penonton membuat saya ikut
meneteskan air mata. Perjuangan Amalia untu Aqil anaknya di hadirkan mengigit
dan terasa nyata untuk saya sebagai seorang Ibu. Bagaimana kebimbangan,
pertentangan batin, juga tekanan yang terus coba dilewati Amalia penuh
pperjuangan juga tangisan.
Untuk Aqil sendiri sebagai anak
disleksia ia merasa tidak percaya diri dan mengganggap selalu di abaikan oleh
Ibunya. Peristiwa dan kejadian terus berlangsung, dimana Amalia mencari cara
untuk merawat dan melindungi Aqil sehingga ia bias berprestasi dengan baik.
Perjalanan dengan suguhan pemandangan yang apik menambah lagi nilai plus dalam
flm ini, begitu juga adegan lucu yang di tawarkan menjadi obat saat air mata
terus mengalir.
Kurang lebih 1,5 jam saya
menyaksikan film Wonderful Life, dan diakhiri dengan air mata juga beberaa kali
menyeka wajah. Kembali bersapa dengan teman yang menyaksikan saya juga bertanya
bagaimana pendapat mereka?. Ternyata mereka sangat mengapresiasi film ini dan
menjadikan film Wonderful Life Film Keluarga Fovorit mereka untuk saat ini.
Begitu menghibur dan memberikan banyak inspirasi, beberapa kali saat melihat
media social banyak orang tua yang menonton bareng, adapun juga orang tua yang
saling mendukung mengadakan Nobar di Jakarta, bandung, Pekan Baru , Surabaya,
Semarag dan kota besar lainnya. Ternyata Film wonderful Life membuat cukup
banyak animo masyarakat dan semakin banyak lagi yang mengetahui disleksia, dan
orang tua bias menjadi lebih peduli akan bakat juga keberhasilan anaknya.
Film Wonderful Life masih beredar
dan baru tayang 13 Oktober 2016, saatnya untuk memberikan hiburan keluarga
dengan saling memberi inspirasi untuk sekitar. Bulan Oktober ini juga merupakan
Bulan Peduli Disleksia Indonesia, jadi pas kan disaksikan dan memberi warna
dalam kehangatan keluarga.