Sudah lebih dari seminggu penanyangan
film yang saya tunggu sejak 2 tahun lalu. Sekuel Xmen memang membuat saya
berulang kali menontonnya sampai terbawa mimpi, perasaan yang mungkin merasuki
logika, karena film fiksi ini benar adanya membuat saya merinding kesemua
sekuel judul filmnya.
Terbaru saat ini Xmen Apocalypse yang sudah tayang di
berbagai bioskop di Indonesia, hari pertama muncul dan berjejer di studio
bioskop membuat saya mengantri agak lama untuk mendapatkan tiketnya. Menjawab
rasa penasaran saya selama hampir 2 tahun, dan film ini berdurasi agak lama
tapi alur ceritanya runtut dan jelas.
Para pemain baru sudah mulai
bermunculan untuk memerankan tokon mutan yang baru ada dalam film ini, juga
wajah lama masih mewarnai seluruh rangkaian film Xmen Apocalypse.
Setelah menyaksikan Xmen The Day Future Past saya mengira film Xmen kali ini
akan menampilkan lebih banyak peran Wolverine yang memang menjadi favorit saya.
Hampir sepenuhnya film Xmen sebelum ini wajah Wolverine selalu muncul, namun
perkiraan saya meleset disini cerita Wolverine bukan menjadi inti mutant yang
diceritakan, namun muncul mutant dengan tenaga yang super bisa menyerap dan
menambahkan super power kepada mutant lain sehingga memiliki kekuatan yang
lebih dahsyat lagi. Namun sangat disayangkan kemunculannya menjadi pemecah
belah ditengah kedamaian antara manusia dan mutant.
Sepanjang perjalan cerita
Xmen Apocalypse memberikan cinematografi yang menarik dan indah, di sisipkan
beberapa adegan lucu, agar seluruh film tidak menjadi horor dan tegang, karena
kumunculan mutant yang super hebat ini penampakannya agak mengerikan, saya
sampai menutup mata dengan kedua jari saya, jadi masih bisa intip dikit lah
sambil agak deg-degan. Cerita masih lanjut dari tahun 1973 dimana masa berputar
dari kala itu dan merubah masa depan dengan turunnya Wolverine ke tahun 1973.
Kelanjutanan kisahnya penuh dengan kedamaian yang terlihat sebagai cermin yang
usang, terlihat tenang tetapi masih diselimuti rasa benci antar manusia dan
mutant.
Akan ada kisah baru antara
ayah dan anak yang tidak saya duga sebelumnya, juga kisah romansa menarik dari Profeor
X yang dibuka juga diterjemahkan dalam kisah yang penuh perasaan. Sosok kasih
sayang keluarga juga menjadi bagian yang memilukan di film kali ini,
persahabatan, kembali membuat luluhnya sebuah kebencian yang sulit untuk
ditaklukan, namun masih di rudung banyak permasalahan yang membuat penonton tak
mengira akhir cerita ini begitu sensasional.
Sungguh puas saya
menyaksikan film ini, dan penuh keseriusan dari awal hingga akhir tetapi tetap
digelitik sebuah adegan yang menghibur, para pemainnya seakan sudah tertanam
dengan masing-masing karakter yang di perankan. Khusus untuk Wolverine yang
terlanjur membuat saya jatuh cinta akan karakternya, hingga membuat saya
berkeinginan membuat model rambut anak lelaki saya seperti Logan hahay, tapi
niat itu belum terlaksana, sayang disini Logan tidak menaruh begitu banyak
peran, namun tetap diceritakan dengan jelas, juga musuh bebuyutannya Stryker
pun tampil dengan wajah yang menyebalkan.
Akhir cerita dimenagkan oleh
mutant atau manusia?? hmmm tetap saja dunia mengalami kerusakan yang parah, dan
kesemuanya menjadi pembelajaran yang dipetik bahwa perang tetap akan memakan
korban, perang menimbulkan penderitaan, dan perang diselimuti sebuah
kesengsaraan. Saat Prof X memasuki cerebro akhhh itu adegan bikin hati saya mengigil, terasa sekali ketakutan dan perasaan Prof X bisa langsung sampai masuk saat saya menontonnya.
Masih tayang di bioskop
hingga hari ini dan mungkin akan bertengger lama, karena penggemar Xmen di
Indonesia cukup luar dan membahana. Tetapi tidak disarankan untuk membawa adik
kecil dibawah umur, karena beberapa adegannya agak sadis penuh darah. setelah
selesai menonton sayapun melanjutkan maraton menonton film Xmen sebelumnya,
hayo disini adakah yang hafal??? untuk selanjutnya saya ingin datang ke bioskop
dan menontonya 2 atau 3 kali lagi hehehehe.